Ada sejumlah kesamaan antara pertanian regeneratif dan organik. Kedua gaya tersebut bertujuan memulihkan kesehatan tanah, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mendorong praktik berkelanjutan. Namun, meskipun ada beberapa kesamaan, ada juga beberapa perbedaan. Meskipun pertanian organik berfokus pada menghindari penggunaan bahan kimia sintetis, pertanian regeneratif melangkah lebih jauh dan menekankan regenerasi tanah melalui teknik seperti penanaman penutup tanah, rotasi tanaman, dan pengurangan pengolahan tanah.
Metode regeneratif ini menghasilkan tanaman padat nutrisi dan daging berkualitas tinggi, seperti daging domba, daging rusa, dan lainnya daging cincang yang diberi makan rumput.
Selain itu, pertanian organik hanya memprioritaskan penggunaan bahan-bahan alami dan standar bersertifikat, sedangkan petani regeneratif berupaya untuk menghasilkan hasil seperti restorasi ekosistem. Kedua teknik pertanian tersebut mendorong sistem pangan yang lebih sehat, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mendukung ketahanan pertanian jangka panjang.
Meskipun pertanian organik dan regeneratif sama-sama berfokus pada pengurangan dampak lingkungan, peningkatan retensi air, dan penyerapan karbon, keduanya memiliki cara unik masing-masing untuk memperbaiki planet ini. Mari kita jelajahi perbedaan antara pertanian regeneratif dan organik.
Pertanian Regeneratif vs Pertanian Organik
Kedua gaya bertani tersebut mendorong keseimbangan dan kesejahteraan ekosistem, namun apa perbedaan utama antara keduanya:
Pertanian Regeneratif: Fokus utama petani regeneratif adalah memperbaiki dan memulihkan kesehatan tanah, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan ekosistem, serta menghasilkan tanaman dan ternak yang padat nutrisi.
Pertanian Organik: Prioritas petani organik adalah menghindari penggunaan bahan kimia sintetis (pestisida, pupuk) dan berupaya memastikan produksi pangan sejalan dengan standar sertifikasi organik.
Pertanian Regeneratif: Karena misi petani regeneratif adalah memprioritaskan isu-isu seperti penyerapan karbon dan regenerasi tanah, sertifikasi belum diperlukan.
Pertanian Organik: Standar input petani organik adalah titik fokusnya sehingga diatur oleh sertifikasi yang ketat (misalnya USDA Organic, EU Organic),
Pertanian Regeneratif: Para petani kami pada umumnya akan memilih bahan-bahan alami, meminimalkan penggunaan bahan kimia, namun jika perlu, mereka akan mengizinkan bahan-bahan sintetis selama fokusnya tetap pada perbaikan ekosistem.
Pertanian Organik: Penggunaan bahan kimia sintetis dan organisme hasil rekayasa genetika (GMO) sangat dilarang.
Pertanian Regeneratif: Petani regeneratif mempraktikkan metode seperti tanpa pengolahan tanah, wanatani, penggembalaan bergilir, tanaman penutup tanah, dan pengomposan untuk meningkatkan kesehatan tanah dan ekosistem.
Pertanian Organik: Petani organik menggunakan teknik seperti pengendalian hama alami, rotasi tanaman, dan pengomposan organik. Mereka kurang fokus pada regenerasi tanah.
Pertanian Regeneratif: Fokus bagi petani regeneratif adalah berupaya membalikkan perubahan iklim. Metode regeneratif meningkatkan penyerapan karbon tanah dan restorasi ekosistem.
Pertanian Organik: Metode yang digunakan oleh petani organik membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan namun tidak serta merta meregenerasi ekosistem yang terdegradasi.
Pertanian Regeneratif: Keberhasilan diukur dari kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan hasil restorasi ekosistem.
Pertanian Organik: Hasil yang sukses adalah hasil yang mematuhi praktik dan standar pertanian tertentu.
Kedua pendekatan pertanian tersebut berhasil dan berkelanjutan, namun pertanian regeneratif lebih luas dan bertujuan untuk memulihkan lahan sementara pertanian organik memprioritaskan input alami dan produksi pangan.
Bertani dengan Cara Ramah Lingkungan
Meskipun pertanian organik menawarkan solusi terhadap perubahan iklim, degradasi tanah, dan hilangnya keanekaragaman hayati, di eatTelfit kami percaya bahwa pertanian regeneratif adalah solusinya. Pendekatan holistik kami terhadap pertanian tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, namun juga memulihkan ekosistem kita, memungkinkan pembangunan dan keberlanjutan.
Peternakan kami di Yorkshire Dales, seluas 650 hektar, merupakan bukti teknik regeneratif yang membuatnya tetap berkembang. Kami memiliki sungai dan tanah yang subur, serta ternak yang dirotasi yang terlindungi dan sehat. Saat ini, para petani kami mengambil tindakan untuk meringankan perubahan iklim dan menyediakan sistem pangan yang berkelanjutan dan berketahanan.